Mental Health
Kesehatan
mental atau yang sering disebut dengan mental health merupakan aset
penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pepatah mengatakan “Mens Sana
In Corpore Sano” yang berarti bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang kuat. Maka supaya seseorang memiliki mental health yang baik harus
diawali dengan kesehatan jasmaninya.
Di
masa seperti sekarang ini, masa pandemi menjadi sebuah hal yang benar-benar
menguras kesehatan mental. Apalagi sebagai mahasiswa baru yang akan melakukan
masa transisi dari jenjang SMA menuju ke bangku perkuliahan. Hal tersebut dapat
mengakibatkan stress karena belum dapat menyesuaikan diri terhadap sistem perkuliahan
yang berlaku, apalagi secara daring.
Seseorang
dapat dikatakan memiliki kesehatan mental yang baik apabila memiliki keadaan
batin yang tenang dan tenteram, sehingga dapat menikmati kehidupan sehari-hari
dan bisa menghargai orang-orang di sekelilingnya. Jika kesehatan mental
seseorang terganggu, Ia akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berfikir,
serta tidak dapat mengendalikan emosinya dan dapat melakukan perbuatan yang mengarah
pada perbuatan yang buruk. Ada berbagai bentuk gangguan kesehatan mental,
seperti stress, depresi, bipolar, gangguan kecemasan, Attention Deficit and
Hyperactivity Disorder (ADHD) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Banyak
orang menganggap seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental seperti
stress berarti memiliki iman yang kurang kuat dan kurang mendekatkan diri
kepada tuhan. Sedangkan ada berbagai faktor yang dapat membuat seseorang
mengalami gangguan mental.
Salah satu
faktor yang mempengaruhi gangguan mental seseorang adalah faktor biologis
disebut juga dengan gangguan mental organik. Faktor ini bisa diakibatkan karena
adanya penyakit seperti gangguan pada fungsi sel saraf di otak atau
perkembangan hormon. Apalagi di usia transisi dari remaja menuju dewasa
cenderung memiliki hormon yang fluktuatif. Stresor lingkungan tertentu akan
menyebabkan malfungsi hormon, sehingga menjadi mudah marah, depresi atau sulit
berkonsentrasi.
Selain itu gangguan mental juga bisa diakibatkan karena
faktor psikologis, seperti kehilangan orang tua atau disia-siakan pada waktu
kecil, perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan, adanya perasaan rendah
diri, marah, kesepian atau tidak mampu serta kurangnya adaptasi juga dapat
memicu terjadinya gangguan kesehatan mental. Apalagi di masa pandemi ini sangat
rentan sekali seseorang mengalami stres. Stres dapat berasal dari adanya rasa
takut dan khawatir tentang kesehatan, keuangan, pekerjaan yang banyak
terpengaruh akibat pandemi.
Bahayanya
adalah seseorang yang mengidap gangguan ini akan merasa cemas yang berlebihan
sehingga menimbulkan kurangnya rasa percaya diri, mudah marah, sulit
berkonsentrasi dan mudah putus asa. Dampak negatif lainnya adalah tidak dapat
menikmati hidup dengan tenang, memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri,
menjadi pribadi yang bipolar, serta terus menerus merasa sedih dan tertekan,
yang paling parah yaitu mngakibatkan depresi yang berujung pada kematian.
Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah adalah dengan selalu berfikiran positif, melakukan
aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik, menjaga kecukupan tidur dan
istirahat, serta menjadi pribadi yang percaya diri dan tidak membandingkan diri
sendiri dengan orang lain hingga menyalahkan diri sendiri.
Apabila
seseorang memiliki gangguan kesehatan mental, Ia dapat pergi ke psikolog yang
nantinya memberikan diagnosa dan solusi apa yang harus dilakukan agar kesehatan
mentalnya kembali stabil. Karena Mental health problem bukan merupakan
penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat.
Jika ada teman
atau orang di sekitar yang mengalami gangguan mental, menjadi tempat untuk
mereka bercerita mencurahkan isi hatinya dengan aman dan nyaman, sangat
membantu kesehatan psikologinya. Begitu pula jika diri sendiri merasa tertekan
atau memiliki beban yang sangat berat hingga membuat stress, bisa membagi cerita dan keluh kesah kepada orang
terdekat yang dipercaya untuk mengurangi stress.
Mental health sangat penting sekali dijaga untuk diri sendiri maupun orang lain. Perlu
juga adanya pemahaman mengenai faktor penyebab supaya bisa ditangani secara
tepat dan tepat, supaya tidak berakhir pada kematian. Dengan begini dapat
semakin memahami dan menghargai segala kekurangan dan masalah yang ada pada
setiap orang.